Fakta: Generasi Muda Tak Kenali Peta Negaranya
Generasi muda merupakan aset suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa ditentukan seberapa besar kualitas dan kapasitas generasi muda untuk membangun bangsanya dengan berbagai inovasi dan karya yang dimilikinya. Indonesia merupakan Negara yang memiliki jumlah pemuda terbesar di kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan data BPS tahun 2014, jumlah pemuda dan pemudi Indonesia sekitar 62 juta jiwa. Jumlah tersebut lebih besar daripada jumlah penduduk keseluruhan dari negara Korea Selatan yang hanya berjumlah sekitar 55 juta jiwa. Ironisnya, potensi jumlah pemuda yang begitu besar di negeri ini tidak pernah diperhatikan secara serius oleh pemerintah.
Dampaknya ialah hampir generasi muda mengalami disorientasi kebangsaan. Berdasarkan hasil studi kasus yang dilakukan menunjukkan bahwa banyak generasi muda tidak lagi bisa mengenali peta negaranya dengan baik. Ketika diminta untuk menggambar peta negaranya banyak generasi muda tidak paham dan kesulitan untuk menggambar peta negara Indonesia (2015). Sebagaimana terlihat dalam gambar tersebut.
Salah satu mahasiswa di salah satu sekolah tinggi diminta untuk menggambar oleh dosennya tentang peta Indonesia namun ironisnya, beberapa mahasiswa sudah kehilangan memori kolektifnya terkait dengan keberadaan negara Indonesia. Beberapa mahasiswa tampak tidak memahami kondisi geografis negara Indonesia sebagaimana terlihat dalam gambar peta di atas.
Persoalan kebangsaan ternyata tidak hanya berputar sekitar masalah korupsi, krisis keteladanan, narkoba, konflik sosial, konflik antar partai tetapi juga persoalan generasi muda yang kehilangan jati dirinya sebagai bangsa. Indikasi runtuhnya kebangsaan tentu dapat terlihat melalui proses internalisasi yang tidak berjalan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kalangan generasi muda era sekarang ini sudah kurang mampu menangkap sensitivitas sosial dan kebangsaan. Bagaimana bisa mereka ke depan dapat merumuskan identitas dan keberagaman di Indonesia ketika pemahaman tentang peta wilayah Indonesia kurang maksimal dan masih dalam bentuk yang samar-samar. Harga yang harus dibayar bagi bangsa Indonesia selama 70 tahun Indonesia merdeka ialah pendidikan yang belum mapan untuk membangun generasi muda yang sadar akan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Gambar peta Indonesia di atas menjadi petunjuk bahwa pendidikan kewarganegaraan, sejarah, dan geografi belum mampu mengedepankan kondisi real dan fakta tentang Indonesia. Kaji ulang terkait pendidikan yang mampu mencerdaskan generasi muda dan sadar akan kebangsaan mendesak untuk dilakukan di era sekarang ini. Teknologi belum mampu menjadi sarana yang efektif untuk mendukung dan mendobrak kebekuan generasi muda yang kehilangan identitas dan jati diri bangsanya. Saatnya melakukan pembaharuan dalam pendidikan kebangsaan.