Menengok Geliat Penelitian Pelajar Jogja
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga menyelenggarakan Pameran Penelitian Siswa DIY di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) UGM pada Selasa-Kamis, 19-21 Mei 2015. Kegiatan ini menampilkan pameran 200 judul penelitian yang dilakukan oleh siswa-siswi SMA se-DIY dan diikuti sekitar 500 lebih siswa se-DIY. Berbagai judul penampilkan nilai-nilai kearifan lokal, penelitian tentang lokalitas, Kearifan lokal yang ditampilkan dalam pendekatan historis, filosofis, berbagai penelitian lain menampilkan tentang isu-isu remaja seperti vandalisme dan kaitannya dengan kearifan lokal. Hasil penelitian ini menampilkan berbagai gambar poster hasil penelitian siswa-siswi pelajar.
Isu-isu lokalitas menjadi isu utama dan nampak dalam penelitian dalam ruang pameran. Persoalan lokal yang diangkat bertitik tolak dari permasalahan yang terjadi sehari-hari dimana lunturnya nilai-nilai “kearifan lokal” yang terjadi diantara generasi muda. Salah satu hasil penelitian yang ditampilkan dari SMA N 2 Yogyakarta, menjelaskan tentang asal mula dan peran Aksara Jawa dalam proses berniaga di Indonesia.
Kemudian, penelitian Titik Fajriyati N dan Bella Mega Pahlevi dari SMA N 6 Yogyakarta membuat penelitian tentang Lunturnya nilai-nilai kearifan lokal “Memayu Hayuning Bawana Ambrasta Dur Hangkara” berkaitan dengan aksi vandalisme. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa persoalan vandalisme muncul dari kalangan generasi muda terjadi karena beberapa motif antara lain; biar tambah terkenal (famous), mencari musuh karena dengan demikian itu menjadi rasa kebanggaan dan grengnya, dan bertujuan untuk memicu terjadinya tawuran, dan ada yang memiliki hobi merusak lingkungan.
Hasil kesimpulan dari SMA N 6 Yogyakarta bahwa secara umum pegiat vandalisme umumnya adalah anak SMK selain dari anak SMA.